MEMENUHI KEBUTUHAN MURID DENGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI; KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1
Oleh : M. Adlan Fahmi
CGP Angkatan 7 Kab. Jombang
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah
serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang
berorientasi kepada kebutuhan murid. Pembelajaran Berdiferensiasi dapat
dilakukan di kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
· Memetakan kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil murid;
· Menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan positif;
· Melakukan penilaian yang berkelanjutan / on going assessment;
· Melakukan diferensiasi konten, produk, dan proses.
Pembelajaran berdiferensiasi dapat
memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang
optimal dikarenakan pembelajaran berdiferensiasi berpihak pada murid,
menciptakan lingkungan belajar yang positif, kolaboratif dan saling menghargai,
serta adanya strategi pembelajaran didasari oleh kebutuhan murid meliputi
kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi
ada tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi yaitu:
1. Diferensiasi Konten
Adalah
mendiferensiasikan materi pembelajaran kepada murid berdasarkan kebutuhan,
dilihat dari kesiapan belajar murid secara konkret – abstrak, minat belajar
murid dengan mempersiapkan topik atau materi sesuai minat siswa, profil belajar
siswa sesuai gaya belajar, audio, visual, atau kinestetik.
2. Diferensiasi Proses
Adalah
usaha untuk membantu murid memahami materi pembelajaran dengan memberi beberapa
kegiatan atau scaffolding sesuai dengan kebutuhan murid.
3. Diferensiasi Produk
Produk
berupa tagihan atau hasil yang diharapkan dari murid setelah proses
pembelajaran, baik berupa hasil tes, presentasi atau diskusi, pertunjukkan,
pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang
diharapkan dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi
terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan murid yaitu dari kesiapan belajar
murid (lambat-cepat, konkret – abstrak, mandiri - bantuan, minat murid, profil
belajar murid yang meliputi gaya belajar, latar belakang, dan kecerdasan).
Kesiapan belajar murid atau
readiness adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru diibaratkan seperti
“The Equalizer” dari yang bersifat mendasar menuju bersifat transformatif,
konkret ke abstrak, sederhana ke kompleks, terstruktur ke terbuka (open-ended),
tergantung ke mandiri, dan lambat menjadi cepat.
Sedangkan dalam minat belajar maka terdapat “Cocokkan” yaitu
mencari kecocokan antara minat murid dengan tujuan pembelajaran, “Koneksikan”
berarti menunjukkan koneksi antar materi pembelajaran, “Jembatani” yaitu
menjembatani pengetahuan awal dengan pengetahuan baru, dan “Memotivasi” yang
memungkinkan tumbuhnya motivasi murid untuk belajar.
Dalam profil belajar murid maka
perlu mengidentifikasi lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu
ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, kemudian pengaruh budaya dari santai
menjadi terstruktur, pendiam ke ekspresif, personal ke impersonal, gaya belajar
murid juga dengan mengidentifikasi yaitu bisa visual (belajar dengan melihat),
auditori (belajar dengan mendengarkan), kinestetik ( belajar sambil melakukan),
kecerdasan majemuk (multiple intelegences), visual ke spasial, musical bodily
kinestetik, logic matematika.
Modul pembelajaran berdiferensiasi ini sangatlah berkaitan dengan modul
sebelumnya, yaitu :
·
Kaitan
dengan filosofi pendidikan KHD pembelajaran berdiferensiasi dapat mewujudkan
Merdeka Belajar. Berdasarkan pemikiran KHD pendidikan adalah menuntun anak
sesuai kodrat alam dan zaman dengan berpihak pada anak sesuai perkembangan
minat, bakat dan potensi anak. Hal ini berkaitan erat dengan pembelajaran
berdiferensiasi yang bertujuan memberikan pembelajaran kepada anak dengan cara
memetakan kebutuhan murid sesuai kesiapan belajar, minat belajar, dan profil
belajar anak;
·
Kaitan
dengan Nilai dan peran Guru penggerak bahwa pembelajaran berdiferensiasi dapat
mewujudkan Merdeka Belajar apabila guru penggerak telah memiliki nilai guru
penggerak dan menerapkan peran guru penggerak. Nilai guru penggerak meliputi :
mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, berpihak pada murid. Dan peran guru
penggerak meliputi menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas
praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan
mewujudkan kepemimpinan murid;
·
Kaitan
dengan visi guru penggerak, seorang guru penggerak tentunya memiliki visi untuk
mewujudkan merdeka belajar yang sesuai profil pelajar Pancasila, dengan
melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada anak yang selaras dengan
pembelajaran berdiferensiasi menyesuaikan kebutuhan belajar anak berdasarkan
kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. Untuk menciptakan
pembelajaran berdiferensiasi guru penggerak harus mampu berkolaborasi dan
mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki oleh sekolah sehingga mampu mendukung
terwujudnya visi dan mendukung perkembangan murid berdasarkan pemetaan
kebutuhan murid;
·
Kaitan
dengan Budaya Positif, Budaya positif adalah perwujudan dari nilai-nilai atau
keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Lingkungan belajar yang
mendukung diferensiasi dibangun dengan menerapkan budaya positif yaitu :
1.
Komunitas
belajar setiap orang di dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut oleh
orang lain;
2.
Setiap
orang di dalam kelas saling menghargai;
3.
Murid
merasa aman, menciptakan murid berani dalam mengemukakan pendapat;
4.
Ada
harapan bagi pertumbuhan yang ditunjukkan murid. Pertumbuhan setiap murid
berbeda-beda walaupun hanya sedikit guru tetap mengapresiasinya;
5.
Guru
mengajak murid untuk mencapai kesuksesan, pengalaman belajar mendorong murid
lebih cepat, sedikit melampaui apa yang telah dikuasainya, guru memberikan
dukungan sehingga murid tidak merasa frustasi tetapi mencapai kesuksesan;
6.
Adanya
bentuk keadilan dalam bentuk nyata. Semua murid berhak mendapatkan perlakuan
yang sama di dalam kelas;
7.
Guru
berkolaborasi dengan murid untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan bersama,
adanya tanggung jawab masing-masing agar pembentukan dan tercipta kelas yang
efektif. Guru sebagai pemimpin kelas memiliki peran sangat penting dalam
mengembangkan lingkungan belajar yang positif.
Salam dan bahagia,

0 Response to "MEMENUHI KEBUTUHAN MURID DENGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI; KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1"
Post a Comment